Aksi Massa di Depan Kantor Bupati: Wabup Dion Sepakati Tuntutan Mahasiswa Purworejo

Aksi Massa di Depan Kantor Bupati: Wabup Dion Sepakati Tuntutan Mahasiswa Purworejo

DetikAktualNews.Com.PURWOREJO – Aksi unjuk rasa yang digelar puluhan mahasiswa dari berbagai elemen, khususnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), berlangsung di depan Kantor Bupati Purworejo pada Kamis (4/9/2025). Massa yang mayoritas mahasiswi itu tiba sekitar pukul 15.15 WIB dengan membawa beragam poster bertuliskan “Indonesia Gelap” dan “Usut Mini Zoo”, bahkan sempat mengibarkan bendera bergambar One Piece.

Suasana demonstrasi yang awalnya diwarnai orasi kemudian berubah menjadi dialog terbuka. Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi turun langsung menemui massa, didampingi Ketua DPRD Tunaryo, Kapolres AKBP Andri Setiano, Dandim Letkol Imam Purwoko, serta Danyon 412 Letkol Inf Sahrul Ramadhan.

Dialog berlangsung lesehan di halaman Kantor Bupati, menyerupai sarasehan. Dion mengawali pertemuan dengan menyampaikan bela sungkawa kepada sembilan korban demo sebelumnya. “Kami memahami keresahan para mahasiswa yang merupakan keresahan kita bersama,” ungkap Dion, sembari menegaskan kesiapannya untuk terus berbenah menanggapi berbagai isu baik lokal maupun nasional.

Dalam kesempatan itu, ia menyinggung kasus korupsi, termasuk proyek Mini Zoo. Menurutnya, penanganan kasus tersebut sudah masuk tahap penyidikan di kejaksaan. “Hari ini di kejaksaan sudah masuk tahap penyidikan. Kami sepakat mendukung keterbukaan dan berharap kasus ini bisa selesai,” tegasnya.

Namun, sejumlah mahasiswa menuntut agar ucapan itu tidak sekadar janji. Mereka mendesak adanya kejelasan waktu pelaksanaan. Menanggapi hal itu, Dion menegaskan proses hukum sepenuhnya merupakan ranah yudikatif. “Kami tidak akan melakukan intervensi, namun memberikan kepercayaan kepada pihak kejaksaan. Hal itu sebagai bentuk kerja sama pihak eksekutif, yudikatif, dan legislatif,” terangnya.

Selain isu hukum, Dion juga menjawab soal pembangunan daerah. Ia berjanji pembangunan ke depan lebih merata, tidak lagi berfokus pada taman, melainkan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. “Kami tidak akan lagi memprioritaskan pembangunan taman,” katanya.

Terkait polemik rencana pengadaan mobil dinas (mobdin), Dion menegaskan bahwa rencana tersebut lahir saat dirinya belum menjabat sebagai wakil bupati. “Saya tegaskan bahwa mobdin tidak jadi dibeli karena efisiensi,” tegasnya.

Dalam forum yang sama, Ketua DPRD Purworejo, Tunaryo atau akrab disapa Mbah Tun, menanggapi pertanyaan mahasiswa mengenai besarnya gaji anggota dewan. Ia menjelaskan perbedaan fasilitas antara DPRD dan DPR RI. “DPRD dan DPR RI hak keuangannya berbeda, mendapat fasilitas rumah dinas bagi pimpinan dan juga mobil. Tapi itu sudah diatur dalam aturan,” jelasnya.

Untuk menegaskan komitmennya, Dion kemudian menandatangani dokumen tuntutan mahasiswa.
“Saya sangat respect dengan cara pemda menanggapi aksi ini, terima kasih sudah mendengar kami. Semoga semua yang sudah disepakati tadi bisa secepatnya direalisasikan. Kami sudah sangat sakit dengan kondisi selama ini,” ucap salah seorang peserta aksi yang tidak mau disebutkan namanya.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Kepala Kejaksaan Hasnadirah ikut hadir menemui massa. Ia sejalan dengan pernyataan Dion, menegaskan akan mempercepat penyelesaian kasus Mini Zoo yang dinilai terlalu lama berlarut.

Setelah hampir dua jam berdialog, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Meski sempat ada peserta yang menuliskan kalimat provokatif di jalan depan Kantor Bupati, tindakannya segera dihentikan oleh aparat yang berjaga.

Penulis. Imbron

Editor.Gus Mustakim