Diduga Faktor Ekonomi Seorang Pria Gantung Diri

Diduga Faktor Ekonomi Seorang Pria Gantung Diri

DetikAktualNews.Com.Purworejo,  - Warga Dusun Surobayan RT 01 RW 01 Desa Surorejo Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,dibuat heboh dengan penemuan seorang pria bunuh diri dengan menggantung atas nama Icuk Supriyono (41) gantung diri.Senin 17/2/2025/.

Kejadian berawal dari isteri korban saat bangun tidur ingin menjalankan sholat subuh pukul 05.00 wib,melihat suaminya sudah tergantung diatas kusen pintu.

Sepontan lihat suaminya tergantung kaku sang istri segera melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa dan di teruskan ke pihak kepolisian sektor Banyuurip untuk bisa di tangani lebih lanjut.

"Korban gantung diri karena diduga Faktor permasalahan ekonomi yang sangat sulit, menjadi beban untuk dirinya sendiri (korban) tidak bisa menyelesaikan masalahnya."jelasnya Agung Kadus Surobayan.

"Korban kesehariannya bekerja menjadi buruh panen padi yang menggunakan alat combi."Terangnya.

Di tempat kejadian tim INAFIS segera melakukan olah TKP dengan di bantu oleh pihak kepolisian sektor Banyuurip dan tim medis puskesmas Banyuurip.

Korban kesehariannya hanya menjadi bekerja menjadi buruh panen padi.

Dugaan korban mengakhiri hidupnya dikarenakan faktor ekonomi yang dialaminya.

Pihak kepolisian membenarkan kejadian tersebut bahwa ada korban gantung diri dan sudah di tindak lanjuti.

"Iya benar saya mendapat laporan dari warga bahwa ada kejadian orang gantung diri disisi Surobayan Desa Surorejo."Jelasnya Iptu Muslim.

"Kami segera ke TKP bersama dengan tim INAFIS Polres Purworejo untuk melakukan olah TKP untuk melakukan langkah - langkah pemeriksaan di lokasi."Ucapnya.

"Dugaan sementara korban bunuh diri dengan cara gantung adalah akibat faktor ekonomi yang di alaminya,"Tambahnya.

Pihak kepolisian memastikan bahwa kejadian tersebut murni korban gantung diri karena tidak ada tanda - tanda kekerasan maupun penganiayaan.

Usai proses pemeriksaan korban langsung di kembalikan oleh pihak keluarg besar untuk di makamkan."pungkasnya.

Penulis, Koim

Editor. Gus Mustakim