PWI-LS Kabupaten Purworejo Mengutuk Oknum Habib yang Diduga Persekusi Kyai Zen di Kutoarjo Bersholawat
DetikAktualNews.Com, PURWOREJO, Klik Indonesia - Ketua Pimpinan Daerah (PD) Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Kabupaten Purworejo, H. Fauqi Hakim mengutuk keras atas adanya dugaan persekusi Kyai Nusantara (KH Zaenal Abidin Alhafidz/Mustasyar MWC NU Kutoarjo) yang diturunkan dari panggung pada kegiatan Kutoarjo Bersholawat bersama majelis sholawat Az-Zahir Pekalongan di Alun-alun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Jumat, 4 Juli 2025.
"Jadi kejadian ini bukan baru pertama kali terjadi, sebelumnya pernah ada kejadian saat di Grabag Bersholawat Kyai Zen (Zaenal Abidin) naik keatas panggung itu para habaib pada turun, padahal Kyai Zen ini termasuk kasepuhan dan mustasyar MWC NU Kutoarjo. Nah kejadian di Kutoarjo ini kurang lebihnya sama," kata Haji Okik panggailan akrabnya saat ditemui di rumahnya Kelurahan Baledono pada Rabu (09/07/2025).
"Ketika itu ada salah satu oknum habib mau turun dari panggung terus dihadang oleh oknum habib yang lain, kenapa turun? Dijawab sama habib yang mau turun panggung, nek Mbah Zen belum turun habib-habib akan turun semua (dari panggung). Setelah ada laporan seperti Mbah Zen dengan ikhlas mengatakan biarkan saya saja yang turun dari panggung," jelas H Okik.
Lebih lanjut, H. Okik mengungkapkan, bahwa menurut informasi dari pihak panitia sudah meminta maaf kepada Mbah Zen. Sedangkan Mbah Zen juga sudah ikhlas dan legowo memaafkannya dan sudah tidak mempermasalahkan dengan panitia.
"Yang jadi masalah sekarang ini yaitu para muhibbin dan santri Mbah Zen tidak terima, karena kyainya diperlakukan seperti itu, selama ini kita sudah menahan diri dan PWI-LS di Kabupaten Purworejo sudah adem ayem tapi dengan adanya kejadian ini jangan coba-coba membangkitkan PWI-LS untuk bertindak lebih jauh," tegas H. Okik.
"Jadi intinya kami sebagai santri Mbah Zen, karena beliau selaku kasepuhan dan seorang yang hafal Al Qur'an kok diperlakukan seperti itu kami tidak terima dan membuat pernyataan sikap dari PWI-LS," terang H. Okik.
H. Okik menegaskan, tindakan oknum habib terhadap kyai pribumi tersebut jelas arogan dan sangat tidak bisa ditolerir.
"Ini namanya pelecehan dan penghinaan. Oleh karena itu kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secepatnya," pintanya.
"Kami juga sudah meminta kepada para keluarga pelaku untuk segera memberi klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka supaya kasus ini tidak menimbulkan dampak yang lebih besar," imbuhnya.
Sementara itu, Arif Samsul putra dari Ketua Panitia Kutoarjo Bersholawat mengatakan, bahwa pada hari Sabtu ayahnya selaku pribadi dan ketua panitia sudah meminta maaf kepada Mbah Zen.
"Kemarin sudah saling memaafkan antara Kyai Zen dan panitia sudah tidak ada masalah sama sekali, kita ada dokumentasinya," kata Arif.
"Kemungkinan ini terjadi karena ada masalah lama antara oknum habib tersebut dengan Kyai Zen," singkatnya.
PWI-LS Kabupaten Purworejo Mengutuk Oknum Habib yang Diduga Persekusi Kyai Zen di Kutoarjo Bersholawat
PURWOREJO, Klik Indonesia - Ketua Pimpinan Daerah (PD) Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Kabupaten Purworejo, H. Fauqi Hakim mengutuk keras atas adanya dugaan persekusi Kyai Nusantara (KH Zaenal Abidin Alhafidz/Mustasyar MWC NU Kutoarjo) yang diturunkan dari panggung pada kegiatan Kutoarjo Bersholawat bersama majelis sholawat Az-Zahir Pekalongan di Alun-alun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Jumat, 4 Juli 2025.
"Jadi kejadian ini bukan baru pertama kali terjadi, sebelumnya pernah ada kejadian saat di Grabag Bersholawat Kyai Zen (Zaenal Abidin) naik keatas panggung itu para habaib pada turun, padahal Kyai Zen ini termasuk kasepuhan dan mustasyar MWC NU Kutoarjo. Nah kejadian di Kutoarjo ini kurang lebihnya sama," kata Haji Okik panggailan akrabnya saat ditemui di rumahnya Kelurahan Baledono pada Rabu (09/07/2025).
"Ketika itu ada salah satu oknum habib mau turun dari panggung terus dihadang oleh oknum habib yang lain, kenapa turun? Dijawab sama habib yang mau turun panggung, nek Mbah Zen belum turun habib-habib akan turun semua (dari panggung). Setelah ada laporan seperti Mbah Zen dengan ikhlas mengatakan biarkan saya saja yang turun dari panggung," jelas H Okik.
Lebih lanjut, H. Okik mengungkapkan, bahwa menurut informasi dari pihak panitia sudah meminta maaf kepada Mbah Zen. Sedangkan Mbah Zen juga sudah ikhlas dan legowo memaafkannya dan sudah tidak mempermasalahkan dengan panitia.
"Yang jadi masalah sekarang ini yaitu para muhibbin dan santri Mbah Zen tidak terima, karena kyainya diperlakukan seperti itu, selama ini kita sudah menahan diri dan PWI-LS di Kabupaten Purworejo sudah adem ayem tapi dengan adanya kejadian ini jangan coba-coba membangkitkan PWI-LS untuk bertindak lebih jauh," tegas H. Okik.
"Jadi intinya kami sebagai santri Mbah Zen, karena beliau selaku kasepuhan dan seorang yang hafal Al Qur'an kok diperlakukan seperti itu kami tidak terima dan membuat pernyataan sikap dari PWI-LS," terang H. Okik.
H. Okik menegaskan, tindakan oknum habib terhadap kyai pribumi tersebut jelas arogan dan sangat tidak bisa ditolerir.
"Ini namanya pelecehan dan penghinaan. Oleh karena itu kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secepatnya," pintanya.
"Kami juga sudah meminta kepada para keluarga pelaku untuk segera memberi klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka supaya kasus ini tidak menimbulkan dampak yang lebih besar," imbuhnya.
Sementara itu, Arif Samsul putra dari Ketua Panitia Kutoarjo Bersholawat mengatakan, bahwa pada hari Sabtu ayahnya selaku pribadi dan ketua panitia sudah meminta maaf kepada Mbah Zen.
"Kemarin sudah saling memaafkan antara Kyai Zen dan panitia sudah tidak ada masalah sama sekali, kita ada dokumentasinya," kata Arif.
"Kemungkinan ini terjadi karena ada masalah lama antara oknum habib tersebut dengan Kyai Zen," singkatnya.
Penulis, Koim
Editor,Gus Mustakim