Seorang Tukang Pijet Bayi di Purworejo Naik Haji
DetikAktualNews.com Purworejo, - Seorang Tukang pijit bayi di Purworejo, Jawa Tengah Akhir bisa naik haji karena sering menabung dari hasil memijat. Mbah Surtinah (67) rela menabung selama puluhan tahun demi bisa berangkat haji. Usaha dan Doanya pun akhirnya terkabul, ia bakal berangkat ke tanah suci Mekah di bulan Mei 2025 ini. Adalah Surtinah (67) warga Dusun Bleber, RT 02/ RW 04, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Purworejo. Ibu dari empat orang anak sekaligus nenek 10 cucu itu menjadi salah satu calon jamaah haji asal Purworejo yang akan berangkat ke Mekkah tahun ini. Sabtu Sore, 10/05/25.
"Saya jadi tukang pijet bayi dan anak sudah 28 tahun, saya punya niat naik haji, tapi ngumpulin uang dulu dikit demi sedikit, terus sudah ngumpul saya tabung di Bank BMT."Ucapnya Surtinah
"Berangkatnya besok tanggal 28 Mei 2025," kata Surtinah saat ditemui di rumahnya"Jelasnya.
Sosok Lansia yang berprofesi menjadi Tukang pijit bayi itu pun kemudian menceritakan kisahnya mulai dari menabung sedikit demi sedikit selama puluhan tahun hingga akhirnya bisa mendaftar haji. Keinginannya untuk berangkat ke tanah suci Makkah kini bakal terwujud dalam waktu dekat ini.
"Saya nabung sedikit-sedikit, akhirnya bisa kumpul buat daftar haji tahun 2012 terus saya nabung lagi sedikit-sedikit buat melunasi biaya haji,"Tuturnya.
Selama menjalani profesi langka sebagai tukang pijit bayi ini, ia tidak pernah mematok tarif khusus kepada pasiennya. Bahkan, jika tidak dibayar sekali pun ia tetap ikhlas menolong bagi yang membutuhkan. Tak hanya memijit di rumahnya saja, mbah Surtinah juga selalu siap jika diminta untuk datang ke rumah pasiennya. Rata-rata, bayi ataupun anak yang dipijit oleh mbah Surtinah berumur 6 bulan hingga 5 tahun, bahkan menerima pijat wanita yang sudah lama belum mempunyai keturunan. Mereka datang dengan berbagai keluhan seperti pilek, demam, belum bisa jalan hingga terkilir. Semua bisa diatasi dengan sentuhan tangan kecilnya mbah Surtinah.
"Saya tidak pernah mematok tarif, mau dikasih monggo enggak juga nggak papa. Kadang ada yang ngasih Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, Rp 30 ribu ya Alhamdulillah saya terima,"Terangnya.
Surtinah sendiri mengaku belajar memijit dari neneknya yang dulu juga menjadi tukang pijit bayi. Ia sangat bersyukur dan merasa senang sekali lantaran bisa berangkat haji berkat ilmu warisan dari neneknya. Untuk menyiapkan kesehatan fisik, tiap pagi Mbah Surtinah rajin berolahraga dengan berjalan kaki, dan menyiram tanaman di halaman depan rumah.
"Karena saking pinginnya haji makanya saya nabung sedikit-sedikit dan mudah-mudahan bisa berangkat besok dan pulang dengan selamat, perasaannya ya seneng banget, semangat,"Tambahnya.
Di sisi lain salah satu dari anak mantu mbah Surtinah yaitu Suryati, menjelaskan terkait sejarah dan sosok ibunya mertuanya yang sehari-hari baik,ramah,pengertian tidak pernah membeda-bedakan dan disenangi oleh anak, cucu, bahkan tetangga. Saat disayangkan keberangkatan mbah Surtinah ke tanah Suci akhirnya tidak bisa di temani oleh anak nya. Dikarenakan anak lelaki nya mbah Surtinah saat mendaftarkan diri naik haji tidak lolos dalam seleksi kesehatannya."Iya saya durung waktu itu pas tahun 2010, pernah bilang kalau nyari uang tujuan yang utama hanya satu, ngumpulin untuk ke tanah suci mekkah"Jelasnya Suryati.
"Syukur-syukur anak, cucu juga bisa ikut pas nanti naik haji. Akhirnya tahun 2012 mbah Surtinah mau daftar."Tuturnya"Tadinya mau ditemani anaknya, yaitu suami saya, tapi gagal mendapat izin di seleksi kesehatan."Tambahnya.
Sementara itu, informasi dari Penyusun Laporan Pengendalian Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Kemenag Purworejo, menjelaskan jika total calon jemaah haji asal Purworejo ada 704 orang. Mereka terbagi dalam 3 kelompok terbang (kloter).
Total yang terperinci ada 704 calon jamaah haji. Ada 3 kloter, masuk asrama 28 Mei untuk kloter 89 sedangkan 29 Mei untuk kloter 90 dan 91" Pungkasnya.
Penulis, Koim
Editor Gus Mustakim