RESPON GUGATAN PTPN IV Senilai 140 M, PN Bangkinang Tinjau Lokasi kebun sawit
PTPN IV

Merespon gugatan PTPN IV Regional 3 terhadap Kopsa Makmur senlai 140 M, Ketua PN Bangkinang Soni Nugraha SH MH , Senin (3/1), melakukan kunjungan langsung ke lokasi kebun sawit yang terletak di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siakhulu, Kampar. Kunjungan ini sebagai respon dari PN Bangkinang atas gugatan PTPN IV Regional 3 kepaada Kopsa Makmur sebagai pengelola kebun sawit senilai 140 M.
Dalam kumjungan ke lokasi, Soni didampingi oleh tiga orang staf dari PN Bangkinang, Ketua Kopsa Makmur Nusyirwan serta kuasa hukum dari Kopsa Makmur Suwandi SH MH dan Armilis SH MH serta kuasa hukum PTPN IV Surya Darma SAg SH MH didampingi beberapa staf dari PTPN IV.
Sebelum melakukan kunjungan ke lokasi, puluhan warga pemilik kaplingan sawit di Kopsa Makmur telah berkumpul sejak pagi hari di halaman Kantor Camat Siakhulu. Sesuai jadwal, peninjauan ke lokasi akan dilaksanakan pada pukul 10.00 wib. Warga dengan sabar menunggu petugas dari PN Bangkinang untuk ikut bersama-sama melakukan peninjauan ke lokasi. Namun hingga pukul 12.30 petugas dari PN Bangkinang belum juga tiba. Berdasarkan informasi yang diterima warga, petugas dari PN Bangkinang akan hadir pada pukul 14.00 wib.
Benar saja , sekitar pukul 13.30 petugas dari PN Bangkinang bersama dengan pihak PTPN IV ti ba di halaman Kantor Camat Siakhulu. Rombongan langsung berangkat ke lokasi kebun. Sebelum memasuki lokasi kebun, terjadi perdebatan antara kuasa hukum Kopsa Makmur, Suwandi dengan Ketua PN Bangkinang Soni Nugraha dan pihak PTPN IV tentang objek yang akan dikunjungi. “Kita fokus melihat lahan rusak dan tak terawat dulu seperti yang diarsir di denah kebun” ujar kuasa hukum Kopsa Suwandi.
Tetapi Soni Nugraha menawarkan agar melihat areal kebun secara keseluruhan baik yang terawat maupun yang fuso. “saya menawarkan agar kita melihat seluruh areal kebun, agar terlihat kondisi yang sebenarnya, ujar Soni
Setelah adu argumentasi, maka disepakati bahwa seluruh wilayah kebun baik yang terawat, fuso dan rusak akan ditinjau. Perjalanan terpaksa dilakukan menggunakan sepeda motor trail karena kondisi sebagian jalan yang rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda 4.
Pantauan Detik AktualNews.com di lapangan terlihat kondisi sawit yang beragam. Di blok A1 misalnya terlihat sawit yang berada di pinggir jalan terlihat terawat dan bagus, namun dibagian belakang terlihat tak terawat dan kurang subur. Bahkan menurut Suwandi, dari 27 Ha lahan di blok A1 hanya 10 Ha saja yang produktif dan bisa dipanen. Sedangkan yang 17 Ha lainnya dalam kondisi tidak terawat dan tidak mengasilkan.
Memasuki blok B1 kondisi kebun tampak semakin parah. Bagian depan memang terlihat terawat akan tetapi dibagian belakang tampak ditumbuhi belukar dan kayu Mahang. “Kondisi kebun bagian belakang seperti hutan “kata Mukhlis Datuk Kojan seorang pemuka Masyarakat Pangkalan Baru yang juga salah satu pemilik kaplingan sawit.
Begitu juga di blok C, kondisi kebun terlihat bagus hanya dibagian depan saja. Sedangkan dibagian belakang terlihat Semak dan tidak memiliki pasar pikul. Akibatnya buah sawit tidak bisa dipanen karena kondisi lahan yang Semak dan tak ada pasar pikul sebagai jalur untuk melansir buah sawit yang telah dipanen.
Memasuki blok Z, kondisi kebun benar-benar parah. Semak belukar tumbuh dimana-mana. Bahkan kondisi badan jalan terlihat rusak dan dipenuhi air sisa banjir dan tidak bisa dilewati. Di beberapa titik terlihat tumpukan anak sawit untuk menyisisp batang sawit yang rusak atau mati
Sementara itu rombongan PN Bangkinang, kuasa hukum dan pengurus Kopsa Makmur dan pihak PTPN IV tampak mengitari Kawasan kebun menggunakan sepeda motor trail.sebab kondisi jalan yang rusak dan digenangi air sisa banjir.. mengingat luasnya areal kebun yang mencapai 1650 Ha, maka peninjauan dilakukan per blok agar kondisi riil kebun dapat terlihat dengan jelas. Begitu juga dengan infrastruktur kebun seperti parit dan gorong-gorong. Bahkan Soni Nugraha basah kuyup ketika sepeda motor yang dikendarainya menerobos jalan yang rusak dan berair. Sementara itu, beberapa pemilik kapling, dengan setia menunggu di kantor kebun di tengah kebun sawit.
Menuruat Datuk Mukhlis, saat ini hanya di areal 500 saja yang bisa diharapkan hasilnya oleh para petani karena kondisi kebunnya realatif baik dan terawat. Sementara dari areal lainnya hasilnya tidak banyak dan membuat para petani tidak mendapatkan hasil sesuai yang mereka harapkan..Hingga pukul 18.00 wib, rombongan PN Bangkinang dan lainnya belum keluar dari lokasi kebun sawit. Sementara para petani yang sebelumnya menunggu di kantor kebun tampak mulai meninggalkan lokasi kebun dan kembali ke rumah masing-masing.
Sesuai kesepakatan berssama bahwa jika peninjauan lokasi kebun tidak selesai hari ini maka akan dilanjutkan esok hari
- [Alex Candra]