APRONI UMKM Go Export Jalin Sinergi dengan Pemkab Purworejo untuk Perkuat Ekonomi Daerah

APRONI UMKM Go Export Jalin Sinergi dengan Pemkab Purworejo untuk Perkuat Ekonomi Daerah

DetikAktualNews.Com.Purworejo.- Audiensi antara Asosiasi Perempuan Owner Indonesia (APRONI) UMKM Go Export dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo berlangsung di Dalem Agung, Rumah Dinas Bupati, pada Rabu (27/8/2025). Pertemuan tersebut dipimpin langsung Ketua APRONI, Suci Kuntarsih, S.E., M.M., dan mendapat sambutan hangat dari Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, S.H.

Dalam forum itu, hadir sejumlah pejabat penting, seperti Plt. Asisten Pemerintahan Setda Ahmad Jainudin, S.I.P., M.M.; Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Drs. R. Achmad Kurniawan Kadir, M.P.A.; Plt. Kepala Dinas PKPP Wiyoto Harjono, S.T.; Kepala Dinas KUKMP Ir. Hadi Pranoto; Kabag Perekonomian Anggit Wahyu Nugroho, S.Si., M.Acc.; serta Ketua UMKM Kabupaten Purworejo, Hesti Respatiningsih.

Bupati Yuli menegaskan apresiasinya terhadap langkah APRONI yang dinilai membuka ruang kolaborasi bagi UMKM lokal maupun sektor pertanian. Menurutnya, kegiatan semacam ini harus terus dilanjutkan agar terjalin sinergi yang lebih kokoh. “Semoga pertemuan kali ini benar-benar menghasilkan kerja sama nyata dengan dinas-dinas terkait, dan tidak berhenti hanya sekali saja,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Ahmad Jainudin dalam paparannya menyoroti posisi strategis Purworejo yang berada di jalur lintas selatan. Kabupaten ini berdekatan dengan tiga proyek nasional penting, yakni Yogyakarta International Airport (YIA), Badan Otorita Borobudur, dan Bendungan Bener. Ia juga menekankan bahwa ke depan Purworejo akan semakin terhubung dengan Jalan Tol Jogja–YIA serta Jogja–Cilacap.

Lebih jauh, ia menguraikan potensi besar yang dimiliki Purworejo. Dari sektor pertanian, produksi kelapa mencapai 36.751 ton per tahun, durian 58.799 kuintal, dan cabai lebih dari 19 ribu kuintal. Dari peternakan, Purworejo menempati posisi teratas dengan populasi kambing sebanyak 28.414 ekor, termasuk Ras Kambing Kaligesing yang menjadi kekhasan daerah ini. 

Di bidang usaha kecil, Purworejo tercatat memiliki 33.532 unit UMKM. Sebagian besar bergerak pada usaha makanan (60%), kemudian perdagangan umum dan jasa (30%), serta kerajinan dan fesyen lokal (10%). Pertumbuhan UMKM ini sangat penting karena dapat berkontribusi pada penurunan angka pengangguran terbuka yang masih tercatat 3,89%.

“Kerja sama dengan APRONI kami harapkan mampu mengangkat produk lokal agar naik kelas dan tembus hingga pasar ekspor,” tegas Jainudin.

Audiensi ini menandai awal terbentuknya kolaborasi yang lebih erat antara Pemkab Purworejo, pelaku UMKM, dan APRONI UMKM Go Export. Melalui inovasi, kerja sama, serta orientasi pasar yang lebih luas, Purworejo diharapkan mampu memperkuat ekonomi daerah sekaligus meningkatkan daya saing produk unggulan lokal.

Penulis.Imbrom.

Editor.Gus Mustakim