Terminal Talks: Gagasan Baru untuk Terminal Kutoarjo yang Lebih Hidup

Terminal Talks: Gagasan Baru untuk Terminal Kutoarjo yang Lebih Hidup

DetikAktualNews.Com.Purworejo – Suasana berbeda terasa di Terminal Kutoarjo, Kamis (25/9/2025). Jika biasanya terminal identik dengan deru bus dan penumpang yang hilir mudik, hari itu ruang transit ini berubah menjadi arena diskusi. Forum bertajuk Terminal Talks mengusung tema “Aktivasi Terminal Modern sebagai Ruang Interaksi, Kreasi, dan Ekonomi” dengan gagasan menjadikan terminal lebih dari sekadar tempat singgah.

Tiga narasumber hadir untuk berbagi inspirasi, yakni Hardi Agus Triputro (Smartfren), Memet GKL (Ruang Kerja Creative), dan Galih Gerranda (Gendis WO). Mereka menekankan pentingnya menghidupkan terminal sebagai ruang bersama: tempat berkumpulnya komunitas, lahirnya ide-ide kreatif, dan tumbuhnya pelaku usaha kecil.

“Terminal bukan hanya milik penumpang, melainkan juga milik masyarakat sekitar. Di sinilah kolaborasi dapat dibangun, mulai dari seni, budaya, hingga kegiatan ekonomi kreatif,” ujar salah seorang narasumber.

Kepala Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah IV Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Bekora Seputranto, A.T.D., M.T., menegaskan bahwa Terminal Kutoarjo memiliki peran ganda. Selain melayani mobilitas masyarakat, terminal juga berpotensi menjadi penggerak ekonomi lokal.

Menurut data, terminal ini melayani rata-rata 365.626 penumpang Bus Trans Jateng setiap tahun. Di sekelilingnya terdapat lebih dari 10 pelaku industri kreatif serta 30 kios UMKM yang dapat berkembang apabila terminal difungsikan lebih inklusif.

“Bayangkan bila terminal menjadi panggung seni, ruang pameran produk lokal, hingga pusat bazar UMKM. Nilai tambahnya akan langsung dirasakan masyarakat,” jelas Bekora.

Ia juga menekankan bahwa terminal modern seyogianya menjawab tiga kebutuhan utama. Pertama, interaksi sosial sebagai titik temu antarwarga dan komunitas. Kedua, kreasi, yakni wadah untuk melahirkan ide-ide baru melalui seni maupun budaya. Ketiga, ekonomi, yakni motor penggerak UMKM agar semakin mandiri.

Melalui Terminal Talks, pemerintah berharap tercipta kolaborasi yang berkelanjutan. Terminal Kutoarjo diharapkan tidak lagi dipandang sekadar tempat singgah, melainkan menjadi ruang hidup: tempat masyarakat berjumpa, mengekspresikan diri, sekaligus mencari penghidupan.

Dengan konsep ini, wajah terminal bisa bertransformasi. Dari sekadar titik transit, terminal menjelma menjadi simpul interaksi sosial, pusat kreativitas, dan pasar rakyat modern yang mampu menghidupi ekonomi daerah.

Penulis.imbron

Editor.Gus Mustakim